KEPRIBETTER.COM, Batam – Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto, M.Si mengunjungi Polda Kepri dalam rangka Supervisi Ops Mantap Praja 2020 dan Asisitensi Pengamanan Pemungutan Suara Pemilihan Serentak tahun 2020.
Dalam kegiatan tersebut Irwasum Polri didampingi oleh Dir Samapta Kor Sabara Baharkam Polri Irjen Pol Drs. Fahruz Zaman, Karo Renmin Itwasum Polri Brigjen Pol Drs. I Ketut Surdana, Kombes Pol Drs. Adang Suherman, Irwasda Polda Kepri Kombes Pol Musa Ikipson Manaek Muara Tampubolon, dan AKBP Dhafi.
Rombongan disambut langsung oleh Kapolda Kepri Irjen Pol Dr. Aris Budiman, Pejabat Utama Polda Kepri dan para Kapolres/ta jajaran Polda Kepri yang hadir secara Virtual, Senin (7/12/20).
Dalam kesempatan tersebut Kapolda Kepri menyampaikan ucapan selamat datang kepada Irwasum Polri selaku ketua Tim Sepervisi Ops Mantap Praja 2020 dan Asistensi Pengamanan pemungutan suara pemilihan serentak di wilayah hukum Polda Kepri.
“Selamat datang kepada Ketua Tim beserta rombongan di Mapolda Kepri,” ucap Kapolda Kepri Irjen Pol Dr. Aris Budiman.
“Alhamdulillah hingga sampai saat ini Provinsi Kepri aman dan kondusif dan didalam Pemilihan Serentak tahun 2020 ini Polda Kepri melibatkan 11.027 Personel Pengamanan yang terdiri dari unsur TNI 474 Personel, Polri 2.529 Personel termasuk juga BKO Nusantara sebanyak 350 Personel, dan Linmas 8.024 Personel,” Ujar Kapolda Kepri.
Ia berpesan dalam menghadapi pemilihan apabila terjadi Kontijensi, Polda Kepri juga telah menetapkan 3 Rayonisasi dalam menghadapinya terdiri dari Rayon I yaitu Polresta Barelang, Polres Karimun, Rayon II terdiri dari Polres Bintan, Polres Tanjung Pinang dan Polres Lingga, serta Rayon III di Polres Natuna dan Polres Anambas.
“Untuk pergeseran pasukan BKO Polda Kepri dan BKO Nusantara ke Polres/Ta jajaran dilaksanakan Pada Tanggal 6 sampai dengan 7 Desember 2020 melalui darat, laut dan udara untuk wilayah Polres Natuna dan Polres Anambas,” jelasnya.
Selanjutnya Irwasum Polri Komjen Pol Drs. Agung Budi Maryoto, selaku Ketua Tim mengatakan Tujuan dan sasaran serta harapan dilaksanakan supervisi dan asistensi pada tahap pengamanan pemungutan pilkada serentak tahun 2020 adalah untuk mengetahui sejauh mana kesiapan yang dilakukan dalam pengamanan pemungutan suara.
“Nantinya akan terlihat apakah semua rencana telah mampu mengakomodir semua kepentingan tugas dan bersinergi semua kekuatan yang ada dalam menyelesaikan sasaran strategis dengan sasaran terwujudnya koordinasi,” tutur Agung.
Lanjutnya, karna antar satuan yang terlibat serta bersinergi dengan semua kekuatan dalam pengamanan pemungutan suara dan penghitungan suara.
“Hal terpenting lainnya adalah Polri harus mampu bangun kepercayaan publik, dapat meyakinkan masyarakat bahwa pelaksanaan pemungutan suara dapat berjalan dengan aman serta terhindar dari penyebaran covid-19 apabila masyarakat disiplin dan patuh dengan protokol kesehatan,” tutup Agung.
Penulis : Noni