KEPRIBETTER.COM, Jakarta, Kerumunan yang muncul di acara Maulid Nabi dan pernikahan putri pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab membuat banyak pihak geram, termasuk relawan peduli pencegahan covid-19, dokter Tirta.
Bersama dengan warga internet lainnya, Tirta membuat seruan #IndonesiaTerserah kembali ramai digemakan di media sosial.
Gerakan ini pertama muncul di awal pandemi sebagai wujud protes tenaga kesehatan akan masyarakat yang tidak tertib akan protokol kesehatan.
Namun kali ini, protes tersebut ia tujukan kepada pemerintah, baik Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Alih-alih melarang acara yang memunculkan ribuan orang tanpa menjaga jarak itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) malah menyumbang ribuan masker kepada warga yang datang ke acara tersebut.
“Kami rakyat Indonesia yang berkorban karena pandemi kecewa karena pembuat kebijakan @BNPB_Indonesia bagi masker ke tamu undangan daripada pengungsi merapi. Ke mana kalian pembuat kebijakan? Ga sedih atas kematian nakes hah?,” katanya melalui cuitan pada akun @tirtha_hudhi, Sabtu (14/11).
Lain lagi dengan akun @triwul82, yang menyindir Pemda DKI Jakarta, begini cuitannya:
Denda 50 jt kpd rijik hanya drama pemprov dki untuk menutup malu wan denda, jadi sia2 PSBB yg habisnya triliunan diganti 50 jt saja, yg konyolnya lagi pemerintah menfasilitasi acr tsb, dan itu uang negara.
Pak @jokowi jng diam, masak kalah dng sosok ” porn fugitive ” lawan pak !
Kegeraman itu, menyindir pihak-pihak yang bertanggungjawab mencegah penyebaran virus Corona. Bahkan Kepala BNPB Doni Monardo, juga terkena imbas kerumunan Rizieq Shihab.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo sebelumnya mengatakan bahwa pemberian masker dan hand sanitizer bukan merupakan suatu bentuk dukungan digelarnya kegiatan di Petamburan, Jakarta Barat.
Penulis: Tata