KEPRIBETTER.COM, BENGKALIS – Pelaksanaan peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini juga dilaksanakan Deklarasi Anti Narkoba kepada peserta didik, hal tersebut berdasarkan Surat Telegram dari Gubernur Riau, Nomor 800/Disdik/1159, Tangal 11 Mei 2022 serta Peraturan Gubernur Riau Nomor 13 Tahun 2022, tentang Integrasi Pendidikan Anti Narkoba Pada Kurikulum Satuan Pendidikan Menegah dan Satuan Pendidikan Khusus Serta Pada Satuan Pendidikan lainnya.
Hal tersebut disampaikan Bupati Bengkalis melalui Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia H. Alfakhrurrazy saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional, di Halaman Kantor Camat Mandau Kabupaten Bengkalis, Jumat 13 Mei 2022.
Adapun yang bertugas pada pelaksanaan pada Upacara tersebut sebagai Pembina upacara Bupati Bengkalis diwakili Staf Ahli Bupati Bengkalis Alfakrurrazy, Pemimpin Upacara Korwilcam Mandau Bathin Solapan Anton Safriandi, Pasukan Pengibar Bendera, M. Nurdin SDN 31 Mandau, Bayu Andika SDN 15 Mandau dan Annisha Dwilayani SDN 27 Mandau.
Kemudian yang bertugas pembacaan Teks Pancasila Apri Lokita Marta SDN 09 Mandau, Pembukaan Naskah UUD 1945 Meri Ulfahmi SDN 06 Bathin Solapan dan Pembacaan Ikrar Anti Narkoba oleh Afdal Yusra dari SMPN 11 Mandau.
Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia H. Alfakhrurrazy menyampaikan bahwa, selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya.
“Hari ini, saudara-saudariku, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan,” ucapnya.
Lanjutnya di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama merdeka belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia.
“Kurikulum merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini kurikulum merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan,” ungkap Razi.q
“Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena asesmen nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk “menghukum” guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar, supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar Pendidikan,”terangnya.
Selanjutnya Ia menambahkan, semangat yang sama juga sudah kita dengar dari para seniman dan pelaku budaya, yang sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka. Itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di indonesia. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan.
“Semua perubahan positif yang kita usung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui Presidensi Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi 020. Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia,” ungkapnya Rizy.
“Langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat. Namun, kita belum sampai di garis akhir. Maka, tidak ada alasan untuk berhenti bergerak meski sejenak. Ke depan, masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar, serta rintangan yang jauh lebih tinggi. Dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk merdeka belajar,”tuturnya lagi.
Usai pelaksanaan upacara dilanjutkan dengan penandatanganan Deklarasi Anti Narkoba oleh Bupati Bengkalis bersama Kepala Dinas Pendikan Hj. Khodijah, Camat Bathin Solapan Aulia Armi.
Kemudian dilanjutkan oleh seluruh Korwilcam se Kabupaten Bengkalis, Kepala Sekolah dan perwakilan siswa.(il)