KEPRIBETTER.COM, Kediri – Pelajar SMP 5 Kediri meninggal dunia karena tersengat aliran listrik di timur gedung convention hall SLG (Simpang Lima Gumul) Kediri di area caffe yang sudah lama tutup, Minggu (24/4/2022) sekira pukul 05.30 Wib.
Korban RDS remaja asal Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, ditemukan sudah meninggal dunia oleh kedua temannya dan dilaporkan ke petugas Satpol PP Pemkab Kediri Dwi (45), laki-laki warga Desa/Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
Teman korban yang saat itu berada di lokasi kejadian RPA (13), laki-laki pelajar SMP 1 Ngasem dan IB (13), laki-laki pelajar SMP Plus Darussalam Centong. Keduanya beralamat di Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Dijelaskan Kapolsek Ngasem Iptu Dyan Purwandi, S.H., Kejadian tersebut bermula pada hari Minggu (24/4/2022) sekira pukul 04.30 Wib, korban bersama kedua temannya setelah makan sahur berjalan kaki dari Desa Gogorante menuju seputaran SLG bersama rekannya yang lain.
Sekira pukul 05.15 Wib rombongan tersebut melintas di jalan selatan gedung convention hall SLG yang mana diketahui bahwa pada saat itu korban tanpa se ijin temannya yang lain langsung lari ke arah utara masuk ke area caffe yang di sewa oleh Tony Wiyono (38),” tuturnya.
Lanjut Dyan, sekira pukul 05.30 Wib ada teriakan minta tolong dari dalam area caffe tersebut, lalu RPA serta IB datang dan melihat korban tergeletak sudah kaku diduga tersengat aliran listrik karena diketahui lengan sebelah kanan korban menempel di besi kanopi caffe.
“Kemudian RPA serta IB memberitahukan kejadian tersebut kepada Dwi, selanjutnya dilaporkan ke Polsek Ngasem.
Caffe yang di sewa oleh Tony Wiyono sudah lama tutup, diketahui di TKP di bagian barat caffe/tempat duduk outdoor para pengunjung ada kabel listrik menempel di besi kanopi, di mungkinkan ada kabel yang konslet atau terkelupas. Karna tidak ada tanda tanda penganiayaan/kekerasan di tubuh korban,” terang Dyan.
Reporter : Ika/ Nur afiffah