Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rahmadi. (Foto: Diskominfo Karimun)
KEPRIBETTER.COM, Karimun – Hingga tahun 2022, kasus terkonfirmasi HIV di Kabupaten Karimun tercatat sebanyak 73 orang.
Rinciannya, 43 pria, dan 29 wanita. Mirisnya, pengidap penyakit yang belum ada penawarnya didominasi penyuka sesama jenis sebanyak 11 orang.
Wanita pekerja sex sebanyak tiga orang, pria pekerja sex satu orang kemudian, pasangan dari positif HIV sebanyak 10 orang, pelanggan pekerja sex ada tujuh orang, dari screening tv ada tujuh orang, ibu hamil dua orang, dan lain-lain 32 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rahmadi mengatakan, data tersebut diperoleh dari proses screening.
“Kita melaksanakan screening melalui puskesmas, klinik VCT, dan melalui mobile. Dan kita juga berkunjung ke tempat-tempat yang berisiko penyebaran HIV,” ujar Rahmadi kepada kabarkarimun.com, Kamis (17/3/2022).
Dinas Kesehatan Karimun juga melaksanakan program untuk ibu hamil yang disebut PMTCT (Prevention Of Mother to Child HIV Transmision).
“Kita memiliki program PMTCT untuk ibu hamil yang terkena HIV artinya mereka kita edukasi untuk mengikuti program ini agar risiko tertular kepada anak di dalam kandungan itu kecil,” tambahnya.
Disisi lain, Dinas Kesehatan juga sudah menyediakan alat screening HIV di semua puskesmas yang ada teemasuk tim konselor edukasi untuk seluruh puskesmas.
“Sekarang setiap puskesmas itu sudah ada alat screening, lengkap dengan tim yang terdiri dari konselor.
Jadi tugasnya konselor ini adalah mengedukasi orang yang akan di test HIV,” tambahnya.
Selain itu Rahmadi juga menyebutkan, Dinas Kesehatan Karimun juga menjalankan program pemberian ARV (antiretroviral) terhadap pengidap HIV secara gratis.
“Antiretroviral ini sangat penting sekali untuk mencegah ODHA (orang dengan HIV) tidak jatuh pada sakit, dan menjadi AIDS .
Rahmadi menambahkan, pemberian Antiretroviral ini juga efektiv mengurangi jumlah virus HIV yang ada melalui pengecekan.
HIV sendiri itu ada dua yakni CD4, dan viral loud CD4 itu untuk mengukur kekuatan daya tahan orang tersebut melawan virus HIV.
Itu alat untuk mengukur seberapa banyak virusnya.
Sekian banyak yang mengkonsumsi antiretroviral ini, ketika ditest viral loudnya itu berkurang atau bahkan negative,” ujarnya.
Rahmadi menganjurkan untuk masyarakat tidak mendiskriminasi orang yang mengidap HIV tujuannya agar mereka tetap kuat menjalani kehidupan sehari hari.
Penulis: Fernando