Iwabri Batam kunjungi Museum Raja Ali Haji Batam, Sabtu (13/11/21). Foto: Diskominfo Batam
KEPRIBETTER.COM, BATAM – Ikatan Wanita Bank Rakyat Indonesia (Iwabri) Cabang Batam Center Kantor Wilayah Pekanbaru berkunjung ke Museum Batam Raja Ali Haji, Sabtu (13/11/2021). Kegiatan ini salah satu program kerja Iwabri yakni kegiatan wisata alam dan budaya.
“Ini program kerja kami outdoor biasanya ke destinasi alam dan budaya,” kata, Bimbi Wayan, Ketua Iwabri Cabang Batam Center Kantor Wilayah Pekanbaru.
Sebanyak 20 anggota mengikuti kegiatan tersebut. Dipilihnya Museum Batam Raja Ali Haji karena lokasinya sangat strategis bertempat di pusat Kota Batam, tepatnya di Dataran Engku Putri, Batam Center.
“Kami sering melewati (Museum Batam Raja Ali Haji) gedungnya cantik tapi kami belum tau di dalamnya dan ingin tau sejarahnya,” ujarnya.
Menurutnya Museum Batam Raja Ali Haji salah satu wisata sebagai tempat wisata yang menarik dikunjungi wisatawan. Selain itu, sebagai edukasi masyarakat khususnya generasi muda.
“Banyak ilmu sejarahnya, kami akan promosikan juga,” ucapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, menyambut baik kedatangan dari Iwabri Cabang Batam Center. Museum Batam Raja Ali Haji akan terus melengkapi koleksi, sehingga makin menarik.
“Ramainya kunjungan kita akan terus melengkapi koleksi,” katanya.
Ia mengatakan, Museum Batam Raja Ali Haji sudah meraih sertifikat tipe B dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Ardi terus mengenalkan Museum Batam Raja Ali Haji kepada masyarakat Kota Batam khususnya dan Kepri umumnya.
Sebagai informasi, Museum Raja Ali Haji sudah didaftarkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama 475 museum lainnya di Indonesia. Isi dari museum ini menampilkan sejarah peradaban Batam mulai dari Batam sejak zaman Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal, Jepang, masa Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Administratif, masuk Sejarah Astaka, Khazanah Melayu, dan infrastruktur atau era Batam sekarang.
“Terbaru ada koleksi batik Batam, jong salah permainan tradisional Melayu,” pungkasnya.