KEPRIBETTER.COM, Kediri – Menyambut Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, beberapa jemaah PMJ khususnya wilayah Kec.Semen mengadakan kegiatan maulidtan yang juga dihadiri Kyai besar, KH.Doglas Toha Yahya atau biasa dipanggil Gus Lik yang bertepatan di mushola NU Al-Ijabah dusun Donorejo Desa Pagung Kec.Semen Kab.Kediri. Minggu (24/10/2021).
Acara yang dibuka pukul 19.30 WIB mendapat respon positif dari warga NU setempat termasuk Kepala Desa Pagung serta tokoh-tokoh agama termasuk salah satunya pengasuh ponpes Lirboyo Cab.Pagung yang ikut juga menghadiri majlis tersebut.
Pada saat mengisi acara GusLik menjelaskan salah satu sifat Nabi yang perlu diteladani adalah sifat pemurah maka jadilah pemurah jangan jadi pemarah. Juga dibahas tentang pentingnya Nasionalisme yang salah satu pesan beliau adalah, “Kalau kita ini adalah warga negara indonesia yang beragama islam jadi bukan orang islam yang ada di Indonesia atau pendatang atau orang asing. Jadi lebih jelasnya orang Indonesia asli yang kebetulan beragama islam karena islam di indonesia ini datang bukan secara langsung dari Nabi Muhammad SAW tetapi ada sebuah perjalanan panjang dari nabi hingga para Wali juga kyai yang lebih dulu menyebarkan islam di indonesia hingga sampai saat ini.”
Beliau juga membahas jika sarung adalah ciri khas islam di Indonesia jadi itu adalah busana kebesaran islam orang indonesia, karena di Arab sana sarung tidak ada, jadi harus banggalah jadi orang Indonesia bila memakai sarung.
“Maka dari itu pentingnya bagi kita orang Indonesia asli menghargai jasa dari para pahlawan serta leluhur yang berjuang untuk negeri ini sehingga bisa menikmati kebersamaan dan keberagaman islam di negri ini dengan damai dan bukan saling mengkafirkan antar sesama orang muslim,” ujar beliau.
Beliau juga membahas tentang Hari Santri Nasional kemarin 22 Oktober juga tanggal 10 November.
“Yang kita kenal dengan Hari Pahlawan adalah saling berkaitan tentang peristiwa agresi militer sekutu ke negara kita yang di mana pada hari itu peran besar kyai dan santri yang dipelopori oleh Kyai Hasyim salah satu pendiri NU dalam proses perjuangan dan pengorbanan untuk kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangatlah besar sekali jasanya. Lebih tepatnya kita ini adalah orang-orang pemakan jasa,” ujar beliau.
Perlu diketahui bahwa Majelis PMJ atau Pengajian Malam Jumat di Kediri adalah salah satu majlis terbesar dengan jemaah terbanyak yang tersebar di kota maupun Kabupaten Kediri bahkan luar Kediri dengan jumlah jemaah puluhan ribu yang mayoritas anggotanya didominasi warga NU.
Bapak Suhur salah satu jemaah PMJ menjelaskan bahwa dia sudah lama mengikuti majlis PMJ di berbagai daerah plosok-plosok daerah beliau menuturkan kalau salah satu keistimewaan dari PMJ adalah majlis tersebut selalu berpindah-pindah dari lokasi satu ke lokasi lain sehingga jemaahnya akan terus bertambah banyak karna selain antusias juga aura positif dari majlis yang menular sehingga bisa jalan-jalan sambil refreshing tetapi dapat mendapatkan siraman rohani ato barokah dari mbah yai.
Akan tetapi setelah pandemi covid-19 melanda untuk sementara jemaah PMJ diliburkan selama hampir 2 tahun lamanya, jeda waktu yang sangat lama tersebut membuat jemaah aktif sangat rindu hadir dan berkumpul kembali di majlis tersebut.
Dan kini santer terdengar bahwa PMJ akan dimulai kembali belum tau kapan lebih jelas, sementara akan dimulai skala kecil di daerah-daerah sambil menyambut maulid nabi besar Muhammad. SAW.
Kemudian acara ditutup dengan solawatan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW serta doa dan dilanjutkan dengan makan bersama-sama.
Info dari Panitia di lapangan bahwa ke depan diharapkan untuk mengisi kangen dan rindu para jemaah akan mengadakan acara serupa yaitu menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW. Wacana dari panitia akan mengadakan acara di Desa Kedak, Kec.Semen dengan tetap menjaga prokes yaitu cuci tangan dan jaga jarak serta jangan lupa masker.
Reporter : YN