KEPRIBETTER.COM, RIYADH – Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Faisal Bin Farhan mengakui negaranya telah mengadakan pembicaraan dengan Iran bulan lalu. Ini merupakan pengakuan pertama Saudi sejak Presiden Iran Ibrahim Raisi menjabat.
“Pembicaraan putaran keempat berlangsung pada 21 September,” ungkap Faisal Bin Farhan di Riyadh saat konferensi pers bersama dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam laporan Memo yang dilansir Senin (4/10/2021).
“Diskusi ini masih dalam tahap penjajakan, dan kami berharap mereka meletakkan dasar untuk mengatasi masalah antara kedua belah pihak,” papar dia.
Pejabat Saudi dan Iran telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan selama beberapa bulan terakhir di ibukota Irak, Baghdad, yang terungkap pertama kalinya pada April.
Pejabat Irak baru-baru ini mengatakan kedua belah pihak melanjutkan pembicaraan di Baghdad, tetapi baik Riyadh maupun Teheran tidak mengkonfirmasi hal ini secara terbuka.
Faisal Bin Farhan tidak menyebutkan tempat atau isi pertemuan atau tingkat perwakilan dalam perundingan tersebut.
Pada 2016, Riyadh memutuskan hubungan dengan Teheran setelah serangan terhadap kedutaan besarnya di ibukota Iran, Teheran, dan konsulat di Mashhad timur laut.
Penyerangan terhadap kedutaan besar Saudi terjadi sehari setelah Riyadh mengumumkan eksekusi 47 orang, termasuk seorang ulama Syiah terkemuka, atas tuduhan terorisme.
Hubungan antara Saudi dan Iran lebih sering diwarnai konflik. Perundingan kedua pihak diharapkan dapat menjembatani berbagai perselisihan antara dua negara berpengaruh tersebut.