KEPRIBETTER.COM, JAKARTA – Pandemi COVID-19 belum berakhir. Tidak ada yang bisa memprediksi kapan virus Corona akan musnah atau hilang dari muka bumi ini, termasuk di Indonesia. Namun, roda kehidupan harus terus berjalan.
Untuk itu, kita semua harus siap untuk hidup damai berdampingan dengan COVID-19. Hal ini perlu dilakukan guna menuju tatanan kehidupan yang baru.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan protokol kebiasaan baru dengan tetap menggunakan masker dan melakukan vaksinasi, sebagai bagian persiapan menuju tatanan kehidupan baru yang berdampingan dengan COVID-19.
Menggunakan masker dan melakukan vaksinasi. Dua hal ini dianggap sebagai dua kunci utama untuk masyarakat bisa hidup berdampingan dengan COVID-19.
“Langkah transisi dan adaptasi mesti mulai kita persiapkan untuk era gaya hidup baru tersebut, yaitu gaya hidup sehat meski berdampingan dengan COVID-19,” ujar Johnny dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa (21/9/2021).
Menkominfo menjelaskan melakukan vaksin dan menggunakan masker adalah satu paket ikhtiar setiap individu untuk bisa hidup sehat berdampingan dengan COVID-19.
“Dengan bermasker dan sudah divaksin maka masyarakat bisa bekerja, belajar, berolahraga, beribadah, dan melakukan berbagai kegiatan di mana saja dengan lebih aman,” jelasnya.
Kendati demikian, untuk menerapkan hal ini agar berjalan sesuai rencana, pemerintah membutuhkan partisipasi masyarakat agar nantinya pandemi dapat dikendalikan. Masyarakat dapat berkontribusi menurunkan kondisi pandemi, utamanya dengan disiplin bermasker dan siap divaksin.
“Ini adalah upaya dari kita, oleh kita, dan untuk kita juga. Dengan ikhtiar ini, semoga dampak COVID-19 akan dapat ditekan dan kita tak perlu diberlakukan lagi darurat PPKM. Ekonomi pun tetap jalan tanpa mengabaikan prioritas kesehatan,” ucap Johnny.
Terkait dengan hidup berdampingan dengan COVID-19, sebelumnya Presiden Joko Widodo mengungkapkan masyarakat harus bisa berkompromi, hidup berdampingan, dan berdamai dengan COVID-19 agar tetap produktif.
“Sekali lagi kita harus berdampingan hidup dengan COVID. Sekali lagi yang penting masyarakat produktif dan aman dari COVID,” kata Jokowi dalam pernyataan resminya di Istana Merdeka, Jakarta.
Kepala Negara tidak menampik bahwa akan terjadi perubahan saat manusia menyesuaikan diri untuk hidup bersama virus. Namun, hal tersebut bukan merupakan suatu pilihan dan dapat diatasi.
“Keselamatan masyarakat tetap harus menjadi prioritas. Ini jangan dibenturkan sebagai sebuah pilihan. Ini bukan dilema. Kehidupan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini, itu keniscayaan. Itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru. Tapi kehidupan yang berbeda itu bukan kehidupan yang penuh pesimisme atau ketakutan,” ungkapnya.
Vaksin COVID-19 adalah salah satu cara untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok, dimana setidaknya 70 persen populasi dalam satu wilayah harus sudah divaksin.
Berdasarkan data Per 31 Agustus 2021, Indonesia telah melakukan 100 juta suntikan vaksin COVID-19 dalam kurun waktu dua bulan, Juli-Agustus 2021. Angka ini sejalan dengan upaya pemerintah yang terus menggencarkan program vaksinasi dan terus memastikan ketersediaan vaksin di Indonesia.
Dengan masifnya program vaksinasi yang digalakkan pemerintah, maka masyarakat yang belum melakukan vaksin diimbau untuk segera melakukannya untuk kehidupan yang lebih baik dan aman kedepannya.
“Mari kita mulai kebiasaan baru dengan bermasker di manapun dan kapanpun, dan selalu bersiap untuk vaksin bila stok tersedia. Sebaik-baiknya vaksin yang adalah vaksin vaksin yang telah tersedia dan siap digunakan. Hal ini merupakan bagian dari protokol kebiasaan baru bagi Indonesia yang bersiap menuju hidup bersama COVID-19,” pungkas Menkominfo.
Editor: Yen