KEPRIBETTER.COM, BATAM – Badan Pengusahaan (BP) Batam berkesempatan untuk menjadi salah satu narasumber dalam web seminar (webinar) yang diselenggarakan oleh The Jakarta Post dengan mengusung tema “Seizing Growth Momentum: Guide to Best Investment Destinations in Indonesia”, Kamis (16/9/2021).
Adapun kedua narasumber lainnya yang termasuk dalam webinar tersebut adalah Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi, Indra Darmawan dan Ketua Kamar Dagang Inggris di Indonesia, Olly Riches.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Pusat Perencanaan Program Strategis BP Batam, Fesly Abadi Paranoan berkesempatan untuk memaparkan rencana dan progres pembangunan infrastruktur pendukung investasi di Batam.
Salah satu diantaranya adalah Bandara Internasional Hang Nadim yang memiliki landasan pacu terpanjang di Indonesia yaitu 4.025 meter dan saat ini sedang dalam tahap pengembangan dengan konsorsium Angkasa Pura I, Incheon-Korea Selatan, dan PT Wijaya Karya. Adapun area yang akan dikelola seluas kurang lebih 350 hektar, dengan perbaikan yang akan dilakukan nantinya mencakup terminal 1, pembangunan terminal 2, serta mengoperasikan fasilitas landasan pacu dan gedung kargo.
“Selain itu, Batam juga mulai mengembangkan energi terbaru dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan telah menandatangani MoU dengan Sunseap Group Pte. Ltd dari Singapura senilai Rp 29 Triliun di Waduk Duriangkang serta PT Toba Bara Energi senilai Rp 6,8 Triliun di Waduk Tembesi,” jelas Fesly.
Sebagai salah satu destinasi investasi utama di Indonesia, Fesly mengatakan, Batam mencatat total realisasi investasi pada semester pertama 2021 sebesar Rp 7,76 triliun dengan 2.567 proyek.
Berdasarkan data dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) bahwa terdapat peningkatan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) antara 2020 dan 2021 sebanyak 10,69 persen dengan peningkatan jumlah proyek sebanyak 201,12 persen.
Bulan Juni 2021 menandai momen penting BP Batam dalam peningkatan kekuatan ekonomi. Selain dikenal dengan Free Trade Zone (FTZ), Pemerintah pusat, menetapkan dua Peraturan Pemerintah (PP) mengenai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yaitu KEK Batam Aero
Technic (BAT) dan KEK Nongsa.
“KEK BAT telah menyerap 2.000 tenaga kerja dan menargetkan lebih dari 9.000 tenaga kerja pada tahun 2030, dengan target investasi Rp 6,2 triliun hingga Tahun 2030. Sedangkan KEK Nongsa telah menyerap lebih dari 1.300 tenaga kerja dan menargetkan total 16.500 tenaga kerja pada tahun 2040, dengan target investasi Rp 16 triliun pada tahun 2040,” terang Fesly.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengatakan, webinar yang diusung oleh Jakarta Post ini merupakan salah satu kegiatan guna menginformasikan kepada publik, baik dalam skala nasional dan internasional terkait pencapaian BP Batam dalam 50 tahun mengembangkan Batam.
“Hal ini juga kami optimalkan sebagai wacana untuk menginformasikan berbagai kegiatan investasi yang tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19 ini,” kata Ariastuty.
Turut hadir mendampingi, Kepala Kantor Perwakilan BP Batam di Jakarta, Purnomo Andiantono dan Kepala Bagian Promosi, Yudi Haripurdaja.