KEPRIBETTER.COM – Komando Operasi Khusus (Koopssus) Tentara Nasional Indonesia berhasil membawa pulang 26 warga negara Indonesia dari Kota Kabul Afganistan dalam sebuah misi yang dimulai sejak Rabu hingga Sabtu, (18-21 Agustus).
Koopssus TNI dengan Komandan Mayor Jenderal TNI Richard Tampubolon mendapatkan kepercayaan dari negara untuk mengawal misi kemanusiaan penjemputan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Kabul, Afganistan dengan menggunakan pesawat Boing 737 milik TNI-AU.
Kedatangan pesawat TNI AU yang tiba di Bandara Halim pada hari Sabtu dini hari itu disambut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Sejumlah petugas dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap terlebih dahulu masuk pesawat sebelum semua penumpang dan kru pesawat turun. Setelah semua proses penanganan COVID-19 selesai, diawali pasukan bersenjata lengkap dari Koopssus TNI seluruh penumpang turun satu persatu.
Para penumpang pesawat mendapat sambutan lambaian tangan dari Menlu dan Panglima TNI. Dalam kondisi pandemi saat ini, mereka tentu tidak diperkenankan untuk berjabat tangan dan saling berkomunikasi secara dekat.
“Dengan rasa syukur luar biasa alhamdulillah. Pada dini hari ini, warga negara Indonesia dari Afghanistan telah berhasil kita evakuasi, dan baru saja tiba dengan selamat di Jakarta. Semua evakuasi dan seluruh anggota tim evakuasi akan langsung menjalani protokol kesehatan sesuai aturan ketibaan dari luar negeri,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, usai menyambut kedatangan WNI.
Menlu menyebut, seluruh penumpang pesawat TNI Angkatan Udara (AU) tersebut berada dalam kondisi baik. Hanya satu orang yang alami kondisi kurang sehat tapi dipastikan bukan terjangkit virus Corona.
“Seluruh warga negara Indonesia berjumlah 26 orang yang kita evakuasi semua dalam kondisi baik. Satu catatan, satu diplomat dalam kondisi kurang sehat non Covid dan akan segera dilakukan perawatan,” ungkap Retno.
Selain WNI, Retno menyebut, dari Afghanistan Pemerintah Indonesia membawa lima warga negara Filipina. Kebijakan itu diambil setelah mendapat permintaan dari Negara Filipina.
Pesawat TNI AU berangkat untuk menyelesaikan misi evakuasi, pada hari Rabu 18 Agustus 2021 pukul 06.00 WIB. Pesawat tersebut menempuh jarak yang dianggap paling dekat menuju Kabul.
“Rute yang ditempuh pesawat adalah Jakarta-Aceh-Colombo-Karachi-Islamabad-Kabul. Dari awal keberangkatan pesawat memang dirancang untuk bermalam di Islamabad. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa, penerbangan Islamabad-Kabul sangat pendek yaitu sekitar satu jam atau kurang dari satu jam, dan pesawat dapat bergerak cepat jika kesempatan landing diberikan sewaktu-waktu,” ujar Menlu.
Saat Pesawat TNI AU terbang, petugas di Jakarta mengurus izin terbang. Termasuk izin terbang dan izin mendarat di Islamabad. Proses berjalan dengan baik hingga pesawat TNI AU tiba di Kabul dan kembali ke tanah air dengan selamat.