KEPRIBETTER.COM, Batam – Warga Kavling Bukit Kamboja, Blok Dauble, RT 04 RW 015, Kelurahan Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung, Kota Batam keluhkan sistem pelayanan air bersih yang saat ini dikelolah oleh PT MOYA Indonesia. Dimana diketahui sudah sejak tiga hari yang lalu air tidak mengalir di daerah tersebut.
Menurut keterangan dari salah seorang warga Blok FF Kavling Bukit Kamboja, Gokkon Sinurat, kepada wartawan media ini, Kamis (22/07/2021) mengatakan, bahwa kondisi air tidak mengalir total sejak tiga hari lalu, atau tepatnya sejak hari Selasa (20/7/2021) hingga saat ini.
Akibatnya warga harus melakukan pembelian air dari mobil lori penyedia air bersih dengan harga Rp10.000 setiap drumnya.
“Air tidak mengalir total sudah tiga hari belakangan ini. Sekarang warga terpaksa harus beli air bersih dari lori air dengan harga 10 ribu setiap drumnya,” keluh Gokkon Sinurat.
Selain itu, kata Gokkon Sinurat, bahwa selama air bersih di Kota Batam dikelola oleh MOYA Indonesia, kwalitas air yang mengalir ke rumah warga juga tidak sebaik kwalitas sebelumnya.
“Sejak air bersih di Kota Batam dikelola oleh PT MOYA, selain air sering tidak mengalir apalagi siang hari, kwalitas air juga tidak sebaik sebelumnya. Dimana air sekarang sering berwarna kuning dan juga ada seperti kotoran-kotoran yang muncul dipermukaan air, setelah air diendapkan beberapa saat,” ungkapnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua RT 04/RW 015 Kavling Bukit Kamboja, Gopok Sibagariang. Menurut dia, pihaknya atas nama warga dan perangkat telah menyurati pihak kantor cabang PT MOYA Cabang Batu Aji.
Adapun poin-poin yang terdapat dalam surat yang dilayangkan pihak warga melalui perangkat adalah sebagai berikut:
- Air tidak mengalir pada pagi hari hingga sore hari (air tidak lancar mengalir).
- Air mengalir pada saat malam hari pukul 22.00 WIB.
- Air berwarna kekuning-kuningan.
- Air berbau lumpur.
Di kantornya, dibilangan Komplek Ruko Sabina, Kelurahan Sei Langkai, Gopok Sibagariang menyampaikan bentuk kekecewaannya kepada wartawan. Dimana seharusnya kondisi ini tidak terjadi.
Apalagi menurutnya saat ini Pemerintah Kota Batam lewat diberlakukannya PPKM, mengimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah.
“Sesuai anjuran Pemerintah, selama pemberlakuan PPKM di Kota Batam, warga harus mengurangi aktivitas di luar rumah. Namun dengan kondisi air tidak mengalir seperti saat ini, warga terpaksa harus keluar rumah untuk mengantri menunggu lori penjual air bersih lewat,” ucap Gopok Sibagariang.
Lebih jauh Gopok Sibagariang mengatakan, bahwa dengan kondisi ini, tidak jarang warganya harus pergi menumpang mandi ke rumah kerabat atau saudara yang air di rumahnya mengalir.
“Saya sangat kasihan melihat warga, dimana sebagian warga harus menumpang mandi ke rumah kerabat atau saudara yang air di rumahnya masih dialiri air,” ucapnya.