KEPRIBETTER.COM, Rembang – Hari Minggu, tanggal 2 Mei 2021 Persaudaraan Rembang Damai ( PEREDAM ) membagikan Takjil untuk berbuka puasa yang dibagikan kepada masyarakat di kawasan pasar Rembang dan sekitarnya. Hampir 600 bungkus yang dibagikan dan disiapkan secara bersama-sama oleh seluruh anggota komunitas PEREDAM.
PEREDAM adalah komunitas persaudaraan lintas agama yang ada di Rembang, merupakan sekumpulan alumni dari kegiatan interacting live in yang beberapa waktu yang lalu diadakan di Rembang. Acara yang diinisiasi oleh Dialog Center UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini diikuti oleh 40 Agamawan muda dari lintas agama, selanjutnya mereka menyepakati membentuk PEREDAM untuk menyuarakan pesan-pesan perdamaian dan indahnya keberagaman di kabupaten Rembang.
Pada acara berbagi takjil kemarin, hal-hal positif dirasakan oleh seluruh anggota PEREDAM, rata-rata menyampaikan kegembiraannya bisa terlibat di acara berbagi manfaat seperti kegiatan ini, sebuah harapan disampaikan ketua PEREDAM Ahmad Suhud.. bahwa harapannya kegiatan sosial seperti ini tidak berhenti disini tapi PEREDAM akan hadir di kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya, dan mengajak seluruh anggota PEREDAM untuk selalu kompak dan solid.
Senada dengan apa yang dirasakan oleh Henry, wakil ketua PEREDAM dari unsur Katolik, bahwa di kegiatan ini dirinya semakin yakin menemukan keluarga baru baginya.. ” Saya merasakan sebuah kenyamanan, serasa tidak ada batasan antara kamu siapa dan saya dari mana, saya menemukan keluarga baru. Keluarga yang harus saya jaga, keluarga yang harus saya lindungi dengan segenap kekuatan akal, budi dan hati. Harapan saya adalah, jangan sampai semangat kebersamaan ini hanya sesaat.. yang suatu saat nanti akan hilang..tetap jaga silahturahmi, tetap jaga kebersamaan. Jangan sampai ikatan persaudaraan ini hanya sebatas kita saja..
Tapi biarkan orang lain yang belom menjadi keluarga, bisa ikut ambil bagian, menjadi keluarga yang solid.. “
Adapun pesan yang ingin disampaikan melalui kegiatan ini adalah, mengajak masyarakat untuk sama-sama melihat bahwa perbedaan bukan alasan untuk memecahkan tapi perbedaan adalah kekayaan, apabila bersinergi mampu melahirkan kebaikan dan manfaat yang dapat ditebarkan kepada semua makhluk Tuhan, tanpa terkecuali.