KEPRIBETTER.COM, Mesir – Dalam rangka peningkatan ekspor dan penetrasi pasar produk Indonesia di wilayah Mesir, Dubes RI untuk Mesir Lutfi Rauf bersama Atase Perdagangan Irman Adi Purwanto Moefthi melakukan kunjungan kerja ke kota El Eelam, Provinsi Fayoum, Mesir pada 27 April 2021.
Kunjungan tersebut dilakukan dengan mengadakan pendekatan langsung ke para pelaku usaha di Fayoum. Selain itu Dubes juga mendorong mereka untuk mengimpor produk-produk unggulan Indonesia, diantaranya produk perikanan dan kelautan, serta produk turunan minyak sawit.
Salah seorang pengusaha yang ditemui, Khaled Elkholy, GM El Tawheed Co. for Import & Export, menerangkan pihaknya saat ini sudah mengimpor
3 kontainer produk ikan sarden kalengan dari Indonesia. Keistimewaan sarden Indonesia, kata dia, selain harga yang terjangkau juga kualitas lebih baik dari sarden negara pesaing.
Khaled menambahkan, pihaknya akan menambah impor produk makanan olahan dari Indonesia. Diantaranya 4 kontainer ikan tuna kaleng light chunk, sabun toilet, produk instan coffee sachet “good day”, 200 ton shortening untuk bahan pendukung utama produksi keju, refined palm oil untuk minyak samin nabati, serta kelapa serut atau desiccated coconut.
Khaled menargetkan, total impor dari Indonesia sebesar USD 10 juta atau senilai Rp145 miliar pada tahun 2021 ini.
Selama kunjungan di Fayoum, Dubes Mesir Lutfi juga berkesempatan menemui pelaku usaha herbal, Ahmad Nagy, CEO Herbs Maker Co. Import & Export for Herbs, Spices and Seeds yang memasarkan berbagai produk herbal dari Mesir ke negara-negara Eropa seperti Jerman dan Belanda, negara negara Arab, dan negara kawasan Asia termasuk Indonesia.
Produk herbal yang dipasarkan tersebut, diantaranya coriander, camomile, anise seed, moringa, daun jambu, jeruk nipis, daun zaitun dan lain lain.
Dalam pertemuan kunjungan kerja ini, Atase Perdagangan Mesir Irman Adi Purwanto Moefthi menyampaikan, pentingnya peningkatan kerja sama business to business antara para pelaku usaha Indonesia dengan Mesir khususnya di sektor perikanan dan kelautan serta produk turunan sawit.
Atdag Irman menekankan, mengingat potensi yang besar di masa pandemi Covid-19, pasar produk pangan halal Indonesia memiliki peluang yang besar menerobos pasar Mesir dengan populasi 102 juta jiwa, terbesar di Timur Tengah dan Afrika Utara.