KEPRIBETTER.COM, Barru – Anggota MPR RI Dr.H.Ajiep Padindang, SE.,MM., membahas ketahanan budaya dalam acara Seminar Empat Pilar Kebangsaan MPR RI dengan tema “Membangun Ketahanan Budaya Berbasis Pendidikan” di Kabupaten Barru.
Seminar dilaksanakan di Aula Kantor Camat Barru Kabupaten Kegiatan ini diikuti 150 orang peserta yang berasal dari guru-guru seni budaya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan covid 19.
Hadir dalam seminar tersebut, pemerhati budaya, dan pengurus Karang Taruna se Kabupaten Barru. Selain Anggota MPR RI Dr.H.Ajiep Padindang, SE.,MM., hadir pula Wakil Bupati Barru Aksa Mappe, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barru Andi Adnan Azis, S.STP.,M.Si., Camat Barru, Budayawan Barru Badaruddin Amir (Narasumber), dan pengurus teras Karang Taruna Kab. Barru.
Wakil Bupati Barru Dalam sambutannya, sangat mengapresiasi terselenggaranya Seminar Empat Pilar Kebangsaan oleh Anggota MPR RI Dr.H.Ajiep Padindang, SE.,MM.
“Saya mengapresiasi terselenggaranya Seminar Empat Pilar Kebangsaan ini karena menjadi sesuatu yang sangat esensial dalam rangka memperkuat semangat persatuan dan kesatuan bangsa” kata Aksa Mappe.
Dalam pengantar sebelum membuka acara, Anggota MPR RI dari Kelompok DPD RI, Ajiep Padindang menyampaikan bahwa Seminar Empat Pilar Kebangsaan MPR RI adalah program MPR RI untuk memasyarakatkan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ajiep Padindang berharap, Seminar juga dimaksudkan untuk memperoleh masukan masyarakat terkait Empat Pilar Kebangsaan, dan dalam rangka membangun ketahanan budaya.
Sebelum membahas Ketahanan Budaya Berbasis Pendidikan, Ajiep Padindang terlebih dahulu mengulas materi Empat Pilar Kebangsaan yakni; Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara, NKRI sebagai bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan Negara.
Selanjutnya, Ajiep Padindang yang juga sebagai Angota DPD RI periode kedua menyampaikan bahwa Barru memiliki tokoh yang sangat berjasa dalam pelestarian dan pengembangan budaya yakni Colliq Pujie Arung Pancana Toa, dalam menyunting dan menerjemahkan naskah Lontara Bugis Kuno I La Galigo.
Lebih lanjut, Ajiep Padindang menyampaikan dalam rangka membangun ketahanan budaya harus dilakukan suatu Gerakan Pemajuan Budaya Lokal di Sulawesi Selatan.
“Yayasan Sulapa Eppae sudah melakukan itu melalui gerakan Pembelajaran Budaya melalui Sekolah Bugis, dan Sekolah Bugis-Makassar di Kab.Bone, Soppeng, Wajo, Bulukumba, dan Pangkep” ungkap Anggota MPR RI yang bergelar Doktor tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barru Andi Adnan Azis, menyampaikan beberapa program dan kegiatan untuk pengembangan dan pelestarian budaya di Kab. Barru antara lain, ada rintisan pembangunan Museum, rencana Festival To Barru, dan Pekan Kebudayaan Daerah sebagai bagian dari Pekan Kebudayaan Nasional yang telah dilakuka tahun lalu, rehabilitasi situs budaya, dll, ungkap Adnan Azis.
Adapun Badaruddin Amir lebih menyoroti pembangunan karakter peserta didik. “Bagi peserta didik, yang harus dilakukan adalah pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi perilaku yang baik yang memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa, menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa”, kata Badaruddin.
Dalam sesi tanya jawab, Anggota MPR RI Ajiep Padindang menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara saat ini.
“Banyak dipengaruhi pemahaman yang parsial terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Karenanya penting untuk terus melaksanakan pemasyarakatan nilai-nilai kebangsaan, salah satunya melalui Seminar Empat Pilar Kebangsaan. Dengan demikian diperlukan adanya semangat dan ketulusan segenap komponen bangsa untuk menerapkan nilai-nilai luhur tersebut, khususnya dunia pendidikan diharapkan menjadi contoh dalam menjaga dan menerapkan nilai-nilai luhur bangsa,” pungkas mantan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan empat periode tersebut menjawab Pertanyaan peserta seminar.
Penulis : NFJ Sulsel