KEPRIBETTER.COM, Jakarta – Selain menyerukan agar memperhatikan tenaga non medis, pemerintah juga didesak mendorong riset dan inovasi kesehatan.
8-9 Februari 2021 Komisi IX DPR RI gelar Rapat Kerja dengan Menteri Kesehatan bahas APBN Kemenkes TA 2021 dan proyeksi penambahan anggaran penanganan Covid-19. Terkait hal ini anggota Komisi IX DPR RI, Muchamad Nabil Haroen menegaskan, dukungan kepada Tenaga Kesehatan (Nakes) sangat penting.
“Karena mereka ujung tombak penanganan kesehatan. Kunjungan saya ke dua RSUD di Surakarta, memang memberikan gambaran riil betapa para Nakes berjibaku dalam penanganan Covid-19 secara luar biasa,” ujar legislator PDI Perjuangan yang akrab disapa Gus Nabil itu di Jakarta, Selasa (9/2/2021).
Gus Nabil pun mengungkapkan, pihaknya berterima kasih kepada seluruh jajaran pimpinan RSUD, manajemen dan para nakes, serta seluruh pekerja lain semisal driver, cleaning service, pekerja catering yang juga berkontribusi besar dalam penanganan Covid-19.
“Pemerintah sudah berkomitmen untuk memberikan dukungan yang besar kepada nakes, juga memberi insentif kepada para nakas. Nah, beberapa waktu lalu, Pemerintah sudah berkomitmen untuk tetap memberikan insentif 100 persen, tanpa ada potongan atau perhematan,” urainya.
Menurut Gus Nabi, Ini merupakan bukti dukungan pemerintah, selain juga program-program strategis yang lain. “Lebih dari itu, pemerintah juga harus memberikan perhatian juga kepada tenaga-tenaga non nakes yang juga terlibat langsung penanganan Covid-19, tidak hanya tenaga Kesehatan semata,” serunya.
Misalnya, sambung Gus Nabil, petugas keamanan, tenaga kebersihan, driver, bagian catering, hingga penggali kubur khusus pasien Covid-19. “Nah, mereka juga harus mendapat perhatian, dengan dukungan, insentif dan fasilitas tes secara rutin. Mereka juga berperan besar untuk penanganan pandemi. Jadi penanganan kita holistic,” sebutnya lagi.
Bahwa nakes memang bertugas penting, lanjut Gus Nabil, tapi juga tenaga front-line lain juga harus diperhatikan dan mendapat dukungan yang sama. “Kami meminta Menkes segera berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memasukkan mereka dalam juknis tentang insentif yang sedang disusun oleh Pemerintah,” cetusnya.
Tak hanya itu, Gus Nabil meminta pula agar merintah juga harus mendorong riset dan mendukung berbagai inovasi di bidang kesehatan. “Saat ini, banyak riset-riset yang sudah ada, tapi perlu mendapat dukungan serius. GeNoSe dari UGM merupakan contoh nyata betapa para peneliti Indonesia juga punya kapabilitas yang dampaknya bisa mendunia,” imbuh Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama itu.
Penulis: Riza Surbakti.