KEPRIBETTER.COM, Batam – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menggelar kunjungan kerja di Batam, Jumat (22/1/2021).
Di kota Bandar Dunia Madani ini, Sandiaga meninjau sejumlah lokasi. Pertama ia meninjau pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) Bandara Hang Nadim Batam, sesaat ia sampai sekira pukul 07.30 WIB.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Assisten ekonomi pembangunan Kepri Syamsul Bahrum, Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar dan juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam Ardiwinata.
Sandiaga menyebutkan, ada dua hal yang ingin ia dapatkan dalam kunjungannya. Pertama, memastikan kesiapan prokes yang ketat dan disiplin sehingga ekonomi kembali menggeliat, terutama sektor pariwisata.
“Kita bisa melihat yang paling terdampak hotel dan restauran dengan tingkat kunjungan yang turun,” imbuhnya.
Kedua, selain industri pariwisata secara umum, ekonomi kreatif menjadi perhatian Kemenparekraf. Batam, lanjut dia, industri kreatifnya sangat tumbuh karena berdekatan dengan pusat pertumbuhan dunia yaitu Singapura dan Malaysia, maka dari itu perlu dijaga.
“Saya sangat mengenal Batam, usaha pertama saya sebagai pebisnis di Batam dan bernostaligia setiap kali ke sini. Batam punya potensi yang luar biasa,” papar dia.
Dalam kunjungannya di Batam, Sandiaga juga akan meninjau Nongsa Point Marina, Dekranasda Batam, serta Padang Golf Sukajadi dan berkesempatan akan berdialog dengan sejumlah pelaku industri pariwisata.
Setelah dari Batam, Menparekraf juga akan berkunjung ke Bintan pada Sabtu (23/1/2020) yakni meninjau Lagoy Bay, Treasure Bay hingga Desa Ekang Cuali.
Sandiaga juga mengungkapkan yang akan diterapkan Kemenparekraf di Batam yang notabenenya merupakan boarder tourism seiring kunjungan ini. Menurutnya, kunci pertama adalah meyakinkan bahwa situasi kesehatan ini kelola dengan ketat dan disiplin, selain memulai merencanakan program-program stimulus agar Parekraf terus bangkit.
“Jika Batam bisa mendapatkan angka penularan yang terus menurun dan zero community infection. kita mungkin kita bisa menerapkan boarder tourism ini sebagai gerbang nomor dua atau tiga setelah Bali,” imbuhnya.
Penulis : Yendri