PEKANBARU – Sampah yang masih berserakan di sejumlah titik di Pekanbaru memerlukan solusi, salah satunya bank sampah. Ketua DPRD Pekanbaru Hamdani MS S.IP mengapresiasi pengoperasian bank sampah ini. Kendati tidak masif, tapi setidaknya akan mengurangi jumlah sampah warga.
“Saatnya kita singsingkan lengan bersama. Bank sampah ini solusi yang jitu menghadapi masalah persampahan di Kota Pekanbaru,” ujar Hamdani.
Hal itu disampaikannya saat meresmikan
Bank Sampah Pelita Berlian, di RW 11 Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Jumat (15/1).
Dia menyebutkan bahwa saat ini semua elemen masyarakat harus berbuat mengatasi masalah sampah perkotaan.
Sampah itu bisa menjadi negatif, tapi juga positif. Negatif kalau dibiarkan dan dianggap menjadi masalah. Positif jika mampu mengambil manfaatnya. Bahkan bisa menjadi berkah.
“DPRD Kota Pekanbaru siap mendukung segala bentuk upaya masyarakat dalam memberikan kontribusi positif untuk memajukan Kota Pekanbaru termasuk dalam menangani sampah ini,” ungkap Hamdani.
Peresmian bank sampah ini hanya diinisiasi kaum ibu. Tapi kaum ibu yang peduli dan mau bergerak. Bank sampah ini dibuat dalam rangka membantu Pemerintah Kota Pekanbaru terkait penanggulangan masalah sampah di Kota Pekanbaru. Ini juga diharapkan dapat menambah pemasukan keuangan bagi warga yang ikut dalam program bank sampah tersebut.
Camat Marpoyan Damai, Junaedi SSos yang hadir bersama lurah Sidomulyo Timur, tokoh masyarakat setempat, dan jajarannya turut mengapresiasi langkah ini. Selaku camat, dia mengarahkan pegawai di lingkungan Kecamatan Marpoyan Damai untuk dapat ikut serta menyukseskan program bank sampah dengan memberikan contoh.
Pegawai wajib membawa sampah yang telah dipilah untuk dibawa ke kantor dan secara berkala akan dijemput oleh tim bank sampah untuk ditindaklanjuti. “Kami minta pegawai memberikan contoh yang baik,” ujar Junaedi.
Koordinator Bank Sampah Pelita Berlian Yuliwati menyebutkan, program bank sampah ini, selain mengurangi jumlah sampah perkotaan, juga memberikan peningkatan kesadaran bagi masyarakat.
“Tujuannya untuk lebih dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada di sekitar, demi kepentingan bersama,” ujar Yuliwati.***