KEPRIBETTER.COM, Dubai, UEA – Vaksin virus korona eksperimental yang dikembangkan oleh raksasa farmasi milik negara China, Sinopharm, memiliki kemanjuran 86%, kata Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Kesehatan UEA mengatakan hasil vaksin itu didasarkan pada analisis sementara uji klinis tahap akhir yang dimulai pada Juli, menurut pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi UEA dan dikutip CNN World, Kamis (10/12/20).
Meskipun hanya sedikit rincian yang diberikan, pernyataan itu menandai informasi pertama yang dirilis secara publik mengenai kinerja vaksin China, yang dikembangkan oleh China National Biotec Group (CNBG), sebuah unit Sinopharm. UEA menyetujui penggunaan darurat untuk pekerja garis depan pada bulan September.
“Analisis tersebut tidak menunjukkan masalah keamanan yang serius,” kata pernyataan itu, meskipun tidak menjelaskan apakah masing-masing peserta menderita efek samping tertentu, atau berapa banyak sukarelawan yang diberi vaksin atau plasebo.
Pernyataan itu menambahkan bahwa “pendaftaran resmi” dari vaksin Covid-19 adalah “langkah besar untuk memerangi pandemi global.” Pernyataan tersebut tidak menjelaskan secara rinci tentang apa yang diperlukan untuk pendaftaran resmi.
Uji klinis melibatkan 31.000 sukarelawan dari 125 negara di UEA, kata pernyataan itu. Sejauh ini, hampir 100.000 orang di seluruh Emirates juga telah menerima vaksin sebagai bagian dari program sukarela, kata Jamal Al Kaabi, seorang pejabat kesehatan UEA kepada CNN.
Wakil Presiden UEA dan Perdana Menteri Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum digambarkan menerima vaksin selama persidangan pada November.