KEPRIBETTER.COM, Beijing, China – Pemerintah China mulai menjalankan diplomasi vaksin, saat ini memiliki lima kandidat virus korona dari empat perusahaan yang telah mencapai uji klinis fase 3, langkah pengujian terakhir dan terpenting sebelum persetujuan dari pemerintah.
Setelah sebagian besar memberantas virus korona di dalam perbatasannya, pembuat obat China harus mencari tempat di luar negeri untuk menguji kemanjuran vaksin mereka. Bersama-sama, mereka telah meluncurkan uji coba fase 3 di setidaknya 16 negara.
Sebagai gantinya, banyak negara tuan rumah telah dijanjikan akses awal ke vaksin yang berhasil – dan dalam beberapa kasus, pengetahuan teknologi untuk memproduksinya secara lokal.
Laporan investigasi CNN World, Rabu (2/12/20) menyebutkan ada beberapa perusahaan yang memproduksi vaksin anti Corona.
Sinovac Biotech, pembuat obat yang terdaftar di Nasdaq yang berbasis di Beijing, telah menandatangani kesepakatan untuk memberikan 46 juta dosis vaksin Covid-19 ke Brasil dan 50 juta dosis ke Turki. Ini juga akan memasok 40 juta dosis massal vaksin – konsentrat vaksin sebelum dibagi menjadi botol kecil – ke Indonesia untuk produksi lokal.
CanSino Biologics, yang mengembangkan vaksin virus korona dengan unit penelitian militer China, akan mengirimkan 35 juta dosis vaksinnya ke Meksiko, salah satu dari lima negara tuan rumah uji coba.
China National Biotec Group (CNBG), sebuah unit dari raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), kurang terbuka tentang kesepakatannya. Dua kandidat vaksin perusahaan sedang menjalani uji coba fase 3 di 10 negara, kebanyakan di Timur Tengah dan Amerika Selatan.
Di Uni Emirat Arab, penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum mengajukan diri untuk divaksinasi dalam uji coba dan vaksin tersebut disetujui untuk penggunaan darurat. Perusahaan Emirat dalam kemitraan dengan Sinopharm berharap dapat memproduksi antara 75 dan 100 juta dosis tahun depan.
Ketua Sinopharm Liu Jingzhen mengatakan bulan lalu bahwa lusinan negara telah meminta untuk membeli vaksin perusahaan. Dia tidak menyebutkan nama negara atau merinci jumlah dosis yang mereka usulkan, tetapi dia mengatakan CNBG mampu menghasilkan lebih dari satu miliar dosis pada 2021.
“China tidak hanya memiliki kemauan politik (untuk diplomasi vaksinnya), tetapi juga memiliki kapasitas yang kuat untuk mewujudkannya,” kata Huang.
Karena China sebagian besar telah menahan virus, tidak ada kebutuhan mendesak untuk memvaksinasi setiap satu dari 1,4 miliar penduduknya. “Itu memberikan pengaruh ini untuk membuat kesepakatan dengan negara-negara yang membutuhkan vaksin,” katanya.
Penulis : Tata