KEPRIBETTER.COM, Jakarta – Lumpuh dan timbul kelemahan anggota gerak merupakan gejala stroke yang paling umum terjadi. Namun, selain itu, terdapat gejala stroke lain yang sering tidak disadari seperti sulit bicara dan lupa.
“Gejala stroke umumnya adalah kelemahan anggota gerak. Tapi, yang sering tidak disadari ternyata ada juga gejala stroke terkait dengan gangguan bahasa,” kata dokter spesialis saraf RSPON Asnelia Devicaesaria kepada CNNIndonesia.com dalam peringatan Hari Stroke Sedunia setiap 29 Oktober.
Asnelia menjelaskan, gejala stroke ini terjadi secara tiba-tiba. Gejala stroke gangguan bahasa ini dapat berupa sulit mengucapkan kata-kata, salah atau terbalik mengucapkan kata-kata, mengucapkan kata tanpa makna, dan juga tidak dapat memahami kata yang diucapkan orang lain.
“Jadi ada ketidaksesuaian dengan bahasa. Tiba-tiba tidak bisa memproduksi bahasa atau tidak mengerti pembicaraannya, bisa juga dua-duanya,” ujar Asnelia.
Selain gangguan bahasa, tanda stroke lainnya adalah gangguan memori atau ingatan. Gangguan memori ini dikenal juga dengan demensia vaskular atau sekumpulan gejala dengan kriteria gangguan memori dan gangguan kognitif yang terjadi karena gangguan pembuluh darah di otak.
“Demensia vaskular bisa akut atau pelan-pelan pada penderita stroke. Fungsi kognitif bisa berubah dengan lupa kejadian atau lupa sedang berada di mana, disertai gangguan perilaku. Kadang orang menganggapnya gangguan jiwa, padahal bukan,” kata dokter spesialis saraf Made Ayu Wedariani.
Made menjelaskan, gejala ini muncul karena pembuluh darah yang tersumbat di otak memengaruhi bagian otak terkait dengan memori dan kognitif.
Made mengatakan, setiap orang atau keluarga yang mengetahui seseorang dengan gejala lupa maupun gangguan bahasa harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Semakin cepat ditangani, semakin sedikit kerusakan dan semakin besar peluang untuk sembuh dan kembali normal. (*)
sumber:cnnindonesia.com