MIMABRPUBLIK.COM, Natuna – Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna menggelar peningkatan Pelatihan Potensi SAR Pertolongan di Permukaan Air (Water Rescue). Selama 3 hari mulai tanggal 26-28 Oktober 2020 diikuti 21 peserta dari perwakilan unsur TNI, POLRI, Pemda dan Organisasi masyarakat diwilayah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Bupati Natuna Hamid Rizal hadir membuka secara resmi pelaksanaan pelatihan Potensi SAR menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Natuna sangat mendukung setiap kegiatan atau program kerja yang dilaksanakan oleh pihak Kantor Pencarian dan Pertolongan Pertama.
Menurut Hamid, terdapat beberapa aspek yang membutuhkan partisipasi aktif potensi SAR daerah diantaranya adalah, kesiapsiagaan sosial masyarakat dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pelayanan rasa aman di sektor pariwisata dan transportasi.
Oleh karenanya kata Hamid, keberadaan potensi SAR di Natuna, baik sarana dan prasarana Sumber Daya Manusia (SDM), yang dimiliki unsur TNI, POLRI, Instansi, Organisasi dan Komunitas sejenis. Juga diharapkan mampu meminimalisir waktu tanggap ( Respon Time) dalam penanganan kecelakaan bencana maupun kondisi membahayakan manusia.
Hamid Rizal menuturkan, peran serta potensi SAR saat ini dapat terlihat dari keaktifan dan keikutsertaan ketika terjadi kecelakaan, baik pelayaran maupun penerbangan, bencana maupun kondisi yang berpotensi membahayakan jiwa manusia yang sering terjadi di Kabupaten Natuna.
Dia berharap, kedepan eksistensi potensi SAR khususnya yang berada di Kabupaten Natuna, tetap dapat terus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas diri, sekaligus memberikan pelayanan dengan sinergi kepada unit pelaksana yang bertanggung jawab, khususnya dalam pencarian dan pertolongan, pintanya.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Pencarian dan pertolongan Natuna Mexianus Bekabel, melaporkan tujuan kegiatan ini adalah untuk membentuk potensi pencarian dan pertolongan, memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang teknis-teknis diatas permukaan air, pantauan dan evaluasi terhadap Standar Kompetensi Teknis.
Lanjutnya, bahwa hasil akhir dari kegiatan ini akan menjadi bahan rekomendasi peningkatan kualitas pencarian dan pertolongan. Dimana dalam operasionalnya harus memenuhi Standar Kompetensi sesuai jenis keterampilan yang dibutuhkan, dalam proses pertolongan pertama pada kecelakaan, pungkasnya.
Penulis: Abdul