Penulis : Hatim Abdul Kadir S.Sos.
Salam Pemuda !!!
Jika kita percaya bahwa Bangsa ini telah dewasa, maka saya harap tulisan ini tidak akan dituduh sebagai penyimpangan opini yang menjerumuskan kearah perpecahan. Sehingga siaplah menerima perbedaan pendapat.
Namun jika anda resah dengan tulisan ini, silahkan anda mendebatkan tulisan ini dengan data yang akurat dan komprehensip. Saya akan sangat berterima kasih jika dilakukan dengan cara dialog yang beretika dan bertata karama.
Hatanto Reksodiputro Tonggak Kebangkitan BP Batam
Suasana perang opini sebagian masyarakat kota Batam menuduh BP Batam sebagai kelompok lembaga negara yang merugikan pembangunan kota Batam, seketika melambungkan bayangan saya atas kemiripan dengan suasana di kota Gaza City.
Ada kekuatan dahsyat di balik puing-puing reruntuhan bangunan yang roboh. Bedanya, di Gaza City, bangunan kota yang dirubuhkan diakibatkan hujan bom pesawat zionis israhel. sementara di lembaga negara BP Batam hamparan puing-puing ketidak percayaan masyarakat terhadap kinerja pimpinan BP Batam sengaja diciptakan untuk menggeser posisi pemimpin yang tidak kenal kompromi tersebut.
Hatanto dan pimpinan lainnya dituduh sebagai publik enemy ?
Puing-puing ketidak percayaan masyarakat itu semalam memberi kekuatan hebat di tengah suasana bulan Ramadhan terhadap seluruh internal pegawai di BP Batam, tidak harus mengkounter tuduhan mereka berupaya membantah ketidak percayaan masyarakat dengan kerja nyata.
Di tengah sakralitas suasana Ramadhan bersamaan pula dengan merosotnya ekonomi Batam saat ini harus menjadi motivasi bagi Hatanto bahwa mengembalikan eksistensi perekonomian dibatam adalah kewajiban yang harus Tegak dan Kokoh..
Kebijakan BP Batam di bawah pimpinan Hatanto yang tidak mau menerbitkan alokasi lahan di atas tanah non HPL membuat rugi ratusan milyaran rupiah pengusaha properti yang sebelumnya leluasa patgulipat dengan oknum merampas tanah masyarakat non HPL dan lahan hutan untuk kemudian diberi baju legal bernama SKEP dan PL.
Kita bisa lihat ratusan hektar lahan sudah dimatangkan di berbagai titik di Batu Aji, Sagulung, Sungai Beduk tidak berlanjut jadi perumahan karena gagal mendapatkan SKEP dan PL.
Pengusaha tersenyum kecut, Gagal meraup keuntungan dari lahan tanah tuhan , mereka benci Hatanto juga BP karena terukur kerugian mereka sangat signifikan
Kerugian tersebut adalah biaya administrasi abal2 izin Pematangan, biaya pengamanan, ongkos cut and fill, uang tutup mulut agen langit abal2, dan bayar mafia tanah kelas teri.
Pengusaha sakit hati, elit dan tokoh-tokoh bangkrut moral di belakang mereka malu besar dan marah. Diperparah lagi rasa dendam karena lahan mereka yang ditidurkan telah Dicabut oleh BP Batam pimpinan Hatanto.
Pindahnya perusahaan PMA ke luar negeri dan lesunya ekonomi digoreng untuk misi pembusukan agar balas dendam kepada Hatanto terlaksana dengan mudah dan gratis. Padahal ekonomi yang lesu tidak terlepas dari kebijakan pusat yang imbasnya kepada industri galangan kapal, properti lokal diam di tempat karena ulah pengusaha itu sendiri yang asal hantam tanah masyarakat dan hutan lindung.
Kita harus cerdas membaca situasi kini di mana deras tuntutan mengganti Hatanto. Itu tidak sehat dan hanya akan menguntungkan pengusaha nakal dan elit hipokrit.
I Love BP Batam, SAVE HATANTO !