KEPRIBETTER.COM, JAKARTA – Guna memperkuat posisi Bank OCBC NISP sebagai salah satu penyedia layanan wealth management terkemuka, Bank OCBC NISP meluncurkan layanan Private Banking.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, peluncuran layanan ini juga merupakan langkah strategis Bank dalam memberikan solusi keuangan komprehensif dan menyeluruh kepada segmen affluent di Indonesia.
Keunggulan OCBC NISP Private Banking adalah terintegrasinya ragam solusi yang ada, baik dari jenis produk dan jenis layanan, baik perbankan maupun non-perbankan, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
“Private Banking OCBC NISP memiliki private bankers sebagai single contact point dalam memberikan solusi kebutuhan nasabah, baik layanan portofolio maupun layanan wealth management yang menyeluruh seperti: investasi yang dapat disesuaikan dengan risk profile nasabah, layanan beragam dalam pengalokasian aset, tinjauan teratur terhadap aset nasabah dan akses langsung kepada independent research yang tepercaya,” ujar Parwati di Kantor OCBC NISP, Jakarta, Senin (22/5).
Parwati menjelaskan, latar belakang diluncurkannya produk ini yakni karena sejak 2016 lalu, era keterbukaan / transparansi sangat mempengaruhi dunia keuangan. Hal ini tercermin dengan adanya tax amnesty, berlanjut dengan AEOI (keterbukaan informasi dana simpanan antar negara), juga BEPS (transparansi untuk perusahaan antar negara) di 2018 nanti.
Hal ini diperkuat dengan dinaikannya kredit rating Indonesia ke kategori investment grade (BBB- dengan outlook stable) oleh S&P yang akan memungkinkan dana baru investasi luar negeri masuk ke Indonesia sehingga memperkuat nilai tukar dan menurunkan biaya dana Indonesia.
Hal-hal tersebut menjadi game-changer untuk semua pihak – investor, nasabah pemilik dana, seluruh industri keuangan dan tentunya regulator/pemerintah. “Pada akhirnya, nasabah tidak hanya akan puas dengan produk tradisional atau plain vanilla yang ada saat ini. Industri keuangan dituntut bisa memberikan produk dan layanan yang komprehensif, holistik dengan return yang kompetitif,” tutur Parwati.
Sehingga, bank-bank di Indonesia mempunyai kesempatan untuk mengelola dan memastikan dana repatriasi tetap berada di Indonesia pasca 3 tahun lock up period; memanfaatkan peluang menarik dana yang masih berada di luar negeri terutama serta memelihara future wealth agar bisa terkelola baik di Indonesia.
Group CEO OCBC Bank Samuel Tsien menambahkan, peluncuran OCBC NISP Private Banking merupakan penanda penting dalam perluasan wealth management OCBC Group. “Selama bertahun-tahun, Bank OCBC NISP terus meningkatkan penetrasinya di segmen nasabah retail banking di Indonesia,” kata Samuel.
Menurutnya, Bank OCBC NISP memiliki kekuatan dalam SME banking sekaligus memiliki segmen korporat yang besar dan juga berkembang dengan baik. Banyak pemilik bisnis, baik dari UKM maupun perusahaan besar menjadi nasabah potensial OCBC NISP Private Banking.
Private Banking yang baru ini memungkinkan bank memperluas cakupan nasabah high networth. Pihaknya berupaya meningkatkan pengembangan produk, eksekusi serta kapabilitas distribusi di seluruh jaringan OCBC Group guna mendukung segmen nasabah baru di Indonesia.
“Kami juga berkomitmen untuk berinvestasi lebih jauh untuk memperkuat platform yang ada. Kami yakin bahwa OCBC NISP Private Banking akan menjadi tambahan yang kuat bagi bisnis wealth management yang sudah solid saat ini,” kata Samuel.
(Sumber : republika.co.id)